Mata Pelajaran Sekolah Kamu

MAKALAH SEJARAH ZAMAN PRA AKSARA, KUNO DAN SEJARAH INDONESIA



1. ZAMAN PRAAKSARA

Zaman Masa Pra Aksara / nirleka berasal dari kata nir : tidak ada, leka : tulisan. Masa Pra Aksara adalah sebutan terhadap suatu masa ketika manusia belum mengenal aksara atau tulisan. Disebut juga Masa Pra Sejarah. Meski belum mengenal tulisan, masyarakatnya telah memiliki kemampuan berbahasa dan berkomunikasi lisan serta mampu merekam pengalaman masa lalunya sedemikian rupa sehingga kita sekarang dapat memperoleh gambaran tentang kehidupan masyarakat di masa lalu.Kurun waktu Masa Pra Aksara diawali sejak manusia ada pada kala Pleistosen, yaitu sekitar 3.000.000 sampai 10.000 tahun yang lalu, dan berakhir ketika manusia mengenal tulisan (masa sejarah). Dengan demikian, batas antara masa Pra Aksara dengan masa Sejarah adalah mulai dikenalnya tulisan.
 
 
       1.Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana
  • Nomaden ( berpindah – pindah )
  • Kebutuhan hidup tergantung pada alam
  1. Masa Berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjutan
  • Bertempat tinggal di gua – gua ( setengah menetap )
  • telah mengenal api
  • telah mengenal bertanam sederhana
  1. Masa bercocok tanam
  • telah mampu mengatur dan memanfaatkan sumber daya alam
  • telah mampu menghasilkan makanan sendiri
  • telah mulai hidup menetaptelah mengenal sistem gotong royong
   4.Masa Perundagian
  • Manusia terbagi dalam kelompok – kelompok yang mempunyai ketrampilan
  • Manusia membangun tempat pemujaan dari batu – batu besar.
Sejarah dapat di pelajari berdasarkan peninggalan benda benda purbakala berupa artefak , fitur , ekofak , dan situs


1. Artefak
merupakan benda arkeologi atau peningalan benda-benda bersejarah, yaitu semua benda yang dibuat atau dimodifikasi oleh manusia yang dapat dipindahkan. misal artefak merupakan alat-alat batu, logam dan tulang, gerabah, prasasti lempeng dan kertas, senjata-senjata logam (anak panah, mata panah, dll),terracotta dan tanduk binatang. barang yang bersejarah ini sangatlah penting untuk diletakkan di museum sehingga semua orang dapat melihat dan mempelajarinya.
 



2.Fitur
merupakan artefak yang tidak dapat dipindahkan tanpa merusak tempatnya.




3.Ekofak
ekofak atau dikenal pula dengan nama biofak merupakan objek yang ditemukan pada situs arkeologi dan mempunyai signifikansi arkeologis, tetapi benda tersebut tidak pernah mempunyai perubahan yang dilakukan oleh manusia. Obyek ini terkait dengan lingkungan, seperti tanduk hewan, arang, tanaman, dan polen. Ekofak merupakan objek alami yang biasanya terkait dengan temuan artefak dan fitur. Ekofak memperlihatkan bagaimana manusia pada masa lampau beradaptasi terhadap lingkungannya.





4.Situs
situs merupakan bidang tanah yang mengandung peninggalan purbakala.





2. ZAMAN SEJARAH
Zaman sejarah yaitu, zaman dimana manusia telah mengenal tulisan dan meninggalkan peninggalan tertulisnya . zaman sejarah dibagi menjadi tiga yaitu;
  1. Zaman kuno
Sejarah yang membicarakan sejak kerajaan tertua sampai abad ke-14. Pada  zaman ini, berkembang kebudyaan indonesia yang dipengaruhi agama hindu dan budha

2. Zaman indonesia baru
Sejarah yang dimulai abad ke-15 yang membicarkan masa berkembangnya budaya islam sampai abad ke-16.

3. Zaman indonesia modern 
Sejarah yang membicarakn masa pemerintahn hindia belanda (1800), pergerakan kemerdekaan indonesia merdeka, dan peristiwa –peristiwa aktual atau masa kontemporer.

 
3.MASA PERIODISASI SEJARAH INDONESIA

1.400-1500 Zaman Pengaruh Hindu Budha Dan Pertumbuhan Islam
Sebelum berkembangnya agama Hindu-Buddha di Indonesia .Sebelum masuk pengaruh India, kepercayaan yang berkembang di Indonesia masih bersifat animisme dan dinamisme. Masyarakat pada saat itu melakukan pemujaan terhadap arwah nenek moyang dan kekuatan-kekuatan benda-benda pusaka tertentu serta kepercayaan pada kekuatan-kekuatan alam.

2.1500-1670 Zaman Kerajaan Islam Dan Mulai Masuknya Pengaruh Barat Serta Perluasan Pengaruh VOC

Setelah bangsa Belanda berhasil menanamkan kekuasaan perdagangan dan ekonomi di Indonesia maka pada tanggal 20 Maret 1602 Belanda membentuk kongsi dagang VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) yang dianjurkan oleh Johan van Olden Barnevelt yang mendapat izin dan hak istimewa dari Raja Belanda. Alasan pendirian VOC merupakan adanya persaingan di antara pedagang Belandasendiri, adanya ancaman dari komisi dagang lain, seperti (EIC) Inggris, dan dapat memonopoli perdagangan rempah-rempah di Indonesia. Untuk mendapatkan keleluasaan usaha di Indonesia, VOC mempunyai hak oktroi, yaitu hak istimewa.
Adapun tujuan dari pembentukan VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) merupakan sebagai berikut:
  1. Menguasai pelabuhan penting.
  2. Menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia.
  3. Melaksanakan monopoli perdagangan di Indonesia.
  4. Mengatasi persaingan antara Belanda dengan pedagang Eropa lainnya.
3.1670-1800 Masa Penjajahan Oleh VOC
 
Hubungan dagang dengan kerajaan-kerajaan yang ada di Nusantara juga berjalan lancar. Bahkan seperti telah djelaskan di atas, orang-orang Belanda di bawah pimpinan Gubernur Jenderal Pieter Both diizinkan oleh Pangeran Wijayakrama untuk membangun tempat tinggal dan loji di Jayakarta. Sikap baik rakyat dan para penguasa setempat ini dimanfaatkan oleh VOC untuk semakin memperkuat kedudukannya di Nusantara.Lama kelamaan orang-orang Belanda mulai menampakkan sikap congkak, dan sombong. Setelah merasakan nikmatnya tinggal di Nusantara dan menikmati keuntungannya yang melimpah dalam berdagang, Belanda semakin bernafsu ingin menguasai dan kadang-kadang melakukan paksaan dan kekerasan. Hal ini telah menimbulkan kebencian rakyat dan para penguasa lokal. Oleh karena itu, pada tahun 1618 Sultan Banten yang dibantu tentara Inggris di bawah Laksamana Thomas Dale berhasil mengusir VOC dari Jayakarta. Orang-orang VOC kemudian menyingkir ke Maluku.Setelah VOC hengkang dari Jayakarta pasukan Banten pada awal tahun 1619 juga mengusir Inggris dari Jayakarta. Dengan demikian Jayakarta sepenuhnya dapat dikendalikan oleh Kesultanan Banten.
4.1800-1811 Masa Pemerintahan HERMAN W.DAENDELS
Salah satu pemerintahan terkenal pada masa penjajahan Belanda merupakan pemerintahan Daendels. Herman Willem Daendels yang pada tahun 1808 diangkat menjadi gubernur jendral di wilayah Indonesia mengemban tugas untuk mempertahankan wilayah Jawa dari serangan pasukan Inggris. Berbagai upaya dilakukan oleh daendels untuk mempertahankan wilayah jawa mulai dari memperkuat pertahanan hingga membangun infrastruktur yang memadai.
5.1811-1816 Masa Pemerintahan THOMAS STAMFORD RAFFLES (Inggris)
Pada tahun 1811, pimpinan Inggris di India yaitu Lord Muito memerintahkan Thomas Stamford Raffles yang berkedudukan di Penang (Malaya) untuk menguasai Pulau Jawa. Dengan mengerahkan 60 kapal, Inggris berhasil menduduki Batavia pada tanggal 26 Agustus 1811 dan pada tanggal 18 September 1811 Belanda menyerah melalui Kapitulasi Tuntang. Pemerintahan Inggris di Indonesia dipegang oleh Raffles. Raffles diangkat sebagai Letnan Gubernur dengan tugas mengatur dan meningkatkan perdagangan dan keamanan.
 
6.1816-1830 Masa Pemerintahan Komisaris Jenderal Dan Perlawanan Terhadap Pemerintah Kolonial Belanda
Pemerintahan Komisaris Jenderal Belanda 1814-1904 di indonesia hanya berlangsung lama 5 tahun. Perubahan politik yang terjadi di Eropa mengakhiri kekuasaannya di negeri ini. Pada tahun 1816, Napoleon Bonaparte menyerah kepada Inggris dan sekutunya. Menurut Perjanjian London tahun 1814, status Indonesia kembali pada masa sebelum perang, yakni di bawah kekuasaan Belanda.
Berlangsungnya penyerahan kekuasaan atas Indonesia dari Inggris kepada Belanda berlangsung pada tanggal 19 Agustus 1816. Pihak Inggris diwakili oleh John Fendali sedangkan pihak Belanda diwakili oleh Komisaris Jenderal yang terdiri dari Elout, Van der Capellen, dan Buyskes. Sejak saat itu Indonesia di bawah kekuasaan pemerintah Hindia Belanda.
7.1830-1870 Sistem Tanam Paksa Oleh Gubernur VAN DEN BOSCH
Sistem Tanam Paksa (Cultuurstelsel), merupakan peraturan yang dikeluarkan Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch pada tahun 1830 yang mengharuskan setiap desa menyisihkan 20% tanahnya untuk ditanami komoditi yang laku dipasar ekspor, khususnya tebu, tarum (nila) dan kopi. Hasil tanaman ini nantinya harus dijual kepada pemerintah belanda dengan harga yang telah ditetapkan. Sedangkan Penduduk desa yang tidak punya tanah harus bekerja selama 75 hari setiap tahun (20% dari 365 Hari) pada perkebunan milik pemerintah belanda, hal tersebut menjadi semacam pengganti pajak bagi rakyat.
8.1870-1942 Sistem Ekonomi Liberal Kolonial Dan Politik Etis
Politik kolonial liberal di Eropa pada awalnya merupakan cerminan antara perbedaan dalam bidang politik yang berhaluan totalitarisme (fasisme dan komunisme) dan liberalisme (sosialisme dan kapitalisme). Hubungan timbal balik antara ekonomi pasar dengan liberalisasi politik yang relatif bisa dilihat pada studi perbandingan mengenai negara-negara fasis maupun komunis.
9.1908 Masa Pergerakan Nasional

Kata “Pergerakan Nasional“ mempunyai suatu pengertian yang khas yakni merupakan sebuah perjuangan yang dilakukan oleh organisasi secara modern ke arah perbaikan hajat hidup bangsa Indonesia yang disebabkan rasa ketidakpuasan terhadap keadaan masyarakat yang ada. Dengan demikian istilah ini mengandung arti yang sangat luas.
10.1942-1945 Masa Pendudukan Jepang
Masa pendudukan Jepang merupakan periode yang penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Pendudukan Jepang di Indonesia ditujukan untuk mewujudkan Persemakmuran Bersama Asia Timur Raya. Untuk mewujudkan cita-cita itu, Jepang menyerbu pangkalan Angkatan Laut di Pearl Harbour, Hawai. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 7 Desember 1941. Gerakan invasi militer Jepang cepat merambah ke kawasan Asia Tenggara. Pada bulan Januari-Februari 1942, Jepang menduduki Filipina, Tarakan (Kalimantan Timur), Balikpapan, Pontianak, dan Samarinda. Pada bulan Februari 1942 Jepang berhasil menguasai Palembang. Untuk menghadapi Jepang, Sekutu membentuk Komando gabungan. Komando itu bernama ABDACOM (American British Dutch Australian Command). ABDACOM dipimpin oleh Jenderal Sir Archibald Wavell dan berpusat di Bandung. Pada tanggal 1 Maret 1942 Jepang berhasil mendarat di Jawa yaitu Teluk Banten, di Eretan (Jawa Barat), dan di Kragan (Jawa Timur). Pada tanggal 5 Maret 1942 kota Batavia jatuh ke tangan Jepang. Akhirnya pada tanggal 8 Maret 1942 Belanda secara resmi menyerah kepada Jepang.
11.1945-1949 Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
Semenjak Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945 maka secara hukum tidak lagi berkuasa di Indonesia. Hal ini mengakibatkan Indonesia berada dalam keadaan vacum of power (tidak ada pemerintah yang berkuasa) dan waktu itu dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya. Pada tanggal 10 September 1945 Panglima Bala Tentara Kerajaan Jepang di Jawa mengumumkan bahwa pemerintahan akan diserahkan pada Sekutu bukan pada pihak Indonesia. Dan pada tanggal 14 September perwirwa Sekutu datang ke Jakarta untuk mempelajari dan melaporkan keadaan di Indonesia menjelang pendaratan rombongan Sekutu. Pada tanggal 29 September 1945 akhirnya Sekutu mendarat di Indonesia yang bertugas melucuti tentara Jepang.
12.1949-1950 Masa Pemerintahan RIS
Dalam perjalannya, Belanda berusaha memecah-belah bangsa indonesia dengan cara membentuk negara Sumatra Timur, Negara Indonesia Timur, Negara Pasundan, & Negara Jawa Timur. Bahkan Belanda melakukan Agresi Militer I pada thn 1947 (pendudukan terhadap ibukota jakarta) & Agresi Militer II atas kota Yogyakarta pada tahun 1948. Untuk menyelesaikan pertikaian Belanda dengan RI, PBB turun tangan dengan menyelenggarakan Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag (Belanda) tgl 23 Agustus sampai 2 November 1949.

KMB menghasilkan 3 buah persetujuan pokok, yaitu :
a.didirikannya Negara Republik Indonesia Serikat
b.penyerahan kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat
c.didirikannya uni antara RIS dengan kerajaan Belanda
13.1950-1959 Penerapan Sistem Liberal Parlementer
Pada periode ini diberlakukan sistem Demokrasi Parlementer yang sering disebut Demokrasi Liberal dan diberlakukan UUDS 1950.Karena Kabinet selalu silih berganti, akibatnya pembangunan tidak berjalan lancar,
masing-masing partai lebih memperhatikan kepentingan partai atau golongannya.
Setelah negara RI dengan UUDS 1950 dan sistem Demokrasi Liberal yang dialami
rakyat Indonesia selama hampir 9 tahun, maka rakyat Indonesia sadar bahwa UUDS
1950 dengan sistem Demokrasi Liberal tidak cocok, karena tidak sesuai dengan
jiwa Pancasila dan UUD 1945. Akhirnya Presiden menganggap bahwa keadaan
ketatanegaraan Indonesia membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa dan
negara serta merintangi pembangunan semesta berencana untuk mencapai
masyarakat adil dan makmur; sehingga pada tanggal 5 Juli 1959 mengumumkan
dekrit mengenai pembubaran Konstituante dan berlakunya kembali UUD 1945 serta
tidak berlakunya UUDS 1950.
14.1959-1966 Masa Demokrasi Terpimpin
Pada periode ini sering juga disebut dengan Orde Lama. UUD yang digunakan merupakan UUD 1945 dengan sistem demokrasi terpimpin.Menurut UUD 1945 presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR, presiden dan DPR berada di bawah MPR. Pengertian demokrasi terpimpin pada sila keempat Pancasila merupakan dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, akan tetapi presiden menafsirkan “terpimpin”, yaitu pimpinan terletak ditangan ‘Pemimpin Besar Revolusi”.Dengan demikian pemusatan kekuasaan di tangan presiden. Terjadinya pemusatankekuasaan di tangan presiden menimbulkan penyimpangan dan penyelewengan terhadap Pancasila dan UUD 1945 yang puncaknya terjadi perebutan kekuasaan oleh PKI pada tanggal 30 September 1965 (G30S/PKI) yang merupakan bencana nasional bagi bangsa Indonesia.

15.1966-1998 Masa Orde Baru

Periode ini dikenal dengan sebutan pemerintahan Orde baru yang bertekad
melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
Secara tegas dilaksanakan sistem Demokrasi Pancasila dan dikembalikan fungsi
lembaga tertinggi dan tinggi negara sesuai dengan amanat UUD 1945.
Dalam pelaksanaannya sebagai akibat dari kekuasaan dan masa jabatan presiden
tidak dibatasi periodenya, maka kekuasaan menumpuk pada presiden, sehingga
terjadilah penyalahgunaan kekuasaan, dengan tumbuh suburnya budaya korupsi,
kolusi dan nepotisme (KKN). Kebebasan bicara dibatasi, praktek demokrasi menjadi
semu. Lembaga negara berfungsi sebagai alat kekuasaan pemerintah.
Lahirlah gerakan reformasi yang dipelopori mahasiswa yang menuntut reformasi
dalam berbagai bidang. Puncaknya merupakan dengan pernyataan pengunduran diri
Soeharto sebagai presiden.
16.1998-Kini Era Reformasi
Demokrasi yang dikembangkan pada masa reformasi pada dasarnya merupakan
demokrasi dengan mendasarkan pada Pancasila dan UUD 1945, dengan penyempurnaan pelaksanaannya dan perbaikan peraturan-peraturan yang tidak demokratis, dengan meningkatkan peran lembaga-lembaga tinggi dan tertinggi negara
dengan menegaskan fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang mengacu pada prinsip pemisahan kekuasaan dan tata hubungan yang jelas antara lembaga-lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif.