1.Judul:
Beruang Kutub dan Panda (Panda & Polar Bear)
Penulis dan
pelukis: Matthew J. Baek
Penerbit:
Kid Classic
Alkisah, ada
dua ekor beruang. Yang satu adalah beruang panda, yang satu lagi beruang kutub.
Sesuai dengan namanya, beruang panda tinggal di daerah yang hijau berumput, dan
beruang kutub tentu saja tinggal di daerah bersalju.
Keduanya
terpisah oleh sebuah tebing yang sangat tinggi. Rasanya tak mungkin mereka
bertemu. Namun, beruang kutub merasa penasaran akan apa sebenarnya yang ada di
balik tempat tinggalnya yang bersalju itu. Saking penasarannya, ia berjalan
sampai ke tepi tebing itu dan … bluk! bluk! bluk! ia terjatuh ke tempat yang
berlumpur. Ow, rupanya di tempat ia jatuh itu ia bertemu dengan beruang panda.
Lalu apa yang terjadi selanjutnya? Apakah beruang panda tahu bahwa ia
sebenarnya beruang kutub? Maklum, seumur-umur beruang panda itu kan belum
pernah bertemu dengan beruang kutub ….
2. Judul: Pierre Membuat Sarang Burung
Judul asli:
Pierre joue a bricoler
Karya:
Sandrine Deredel Rogeon/Gustavo Mazali
Penerbit
edisi bahasa Indonesia: PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2006
Kau sudah
kenal dengan Pierre? Belum? Kalau begitu, mari kita berkenalan dengannya.
Pierre
adalah seorang anak laki-laki yang manis dan cerdas. Dia punya seekor anjing
bernama Rubi. Mereka memang sering bermain bersama.
Pierre punya
banyak mainan. Tetapi kali ini, ia sudah bersenang-senang sepanjang hari dan
bermain dengan semua permainannya. Lama-lama ia pun bosan, dan ia ingin bermain
dengan Rubi. Dibangunkannya Rubi yang sedang tidur. “Rubiiii!!! Ayo bangun,
anjing kecilku! Kita akan main bersama Ayah di garasi.”
Tak lama
kemudian, mereka sudah berada di kebun. Coba tebak, apa yang mereka dapati di
sana? Ow, mereka menemukan anak burung yang jatuh dari sarangnya. Pierre ingin
menolong anak burung itu dengan membuatkan rumah burung. Dia lalu menemui
ayahnya untuk meminta kayu. Menurutmu, apakah Pierre dan Rubi dapat membuatkan
rumah burung bagi anak burung itu?
3. Judul:
Piknik Seru (Seri Lala Koki Cilik)
Penulis:
Anita Hairunnisa
Penerbit:
Little Serambi, Jakarta 2009
Nadya,
Allan, dan Lala sejak kemarin sudah berencana akan piknik di taman kota. Mereka
sudah tak sabar untuk berpiknik! Tentu saja, untuk piknik mereka akan membawa
bekal. Apa yang akan dibawa oleh mereka?
Nadya sudah
berencana akan membawa puding cokelat. Allan akan membawa mi goreng dengan
bakso. Dua makanan itu adalah makanan kesukaan Lala. Lalu apa yang akan dibawa
Lala? Lala bingung. Untunglah di jalan Lala bertemu dengan Clara, kakak
kelasnya. Bekal yang dibawa Clara siang itu memberi ide kepada Lala. Apa ya
makanan yang dibawa Clara? Apakah makanan yang dibawa Lala akan disukai oleh
teman-temannya saat mereka berpiknik?
4. Judul: Jungle Drums, Genderang Hutan
Penulis:
Graeme Base
Penerbit: PT
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2006
Ini adalah
cerita babi hutan kecil bernama Ngiri Mdogo. Namanya aneh ya? Ya, memang itulah
namanya. Ia adalah babi hutan yang terkecil di Afrika. Karena tubuhnya yang
sangat kecil itulah, ia sering jadi bulan-bulanan para babi hutan lainnya.
Sebenarnya sih, babi-babi itu cuma mengolok-olok Ngiri karena mereka sendiri
iri dengan binatang-binatang lain di seberang sungai. Kenapa mereka iri? Karena
mereka punya warna dan bentuk yang indah–tidak seperti babi-babi hutan itu.
Karena
sering diejek, Ngiri Mdogo kemudian pergi ke seberang sungai untuk bermain
dengan binatang-binatang yang ada di sana. Tetapi apa yang terjadi? Ngiri
justru mendapat ejekan yang lebih banyak. Ia ditertawakan Chui si Macan karena
tidak punya totol-totol, juga diejek Punda Milia si Zebra karena tak punya garis-garis.
Ah, sedihnya Ngiri.
Kemudian ia
pun pulang. Dalam perjalanan pulang ia bertemu dengan Nyumbu Tua. Ia adalah
sejenis rusa. Ia hewan yang paling tua dan bijaksana di seluruh hutan. Ngiri
ingin semuanya berubah. Melihat Ngiri yang sedih, Nyumbu memberikan sepasang
genderang ajaib yang bila dimainkan, akan mengabulkan keinginan kita. “Tapi
ingat,” katanya, “keinginan kita bisa terwujud, tapi tidak selalu seperti yang
kita inginkan.” Lalu apakah keinginan Ngiri akan terwujud? Seperti apa
perubahan yang terjadi di hutan? Kenapa binatang-binatang di sana menjadi
terkejut? Silakan menikmatinya yaaa …
5. Judul: Klub Rahasia Franklin
Judul asli:
Franklin Secret’s Club
Penulis:
Paulette Bourgeois
Penerbit:
Kanisius, Yogyakarta 2008
Dalam buku
ini, ceritanya Franklin punya klub rahasia. Wah … wah … Franklin main
rahasia-rahasiaan juga ya! Awalnya Franklin hanya mengajak Bear untuk masuk
klub rahasianya itu. Tetapi kemudian Bear mengusulkan supaya juga mengajak
Rabbit, dan Snail. Markasnya adalah tempat persembunyian yang tak jauh dari
rumah Franklin. Anggota klub itu berkumpul setiap hari. Mereka makan roti
dengan selai buah beri, membuat telepon-teleponan dari kaleng, dan membuat
gelang dari makaroni. Dan Franklin senang sekali bermain dengan klub rahasianya
itu sampai-sampai dia melupakan temannya yang lain. Aduh, nakal sekali ya dia!
Suatu kali
Beaver, yang selama ini bersikap ramah terhadap Franklin, meminta supaya ia
boleh menjadi anggota klub rahasia Franklin. Tetapi apa jawaban Franklin? “Kami
tidak menerima anggota lagi. Tempatnya tidak cukup.” Akibatnya, Beaver jadi
marah. Lalu, bagaimana dong pertemanan Franklin dan Beaver? Apakah mereka
akhirnya tidak berteman lagi? Penasaran kan?
6. Judul: Bilip Sahaya Anak Pedalaman
Kalimantan (Seri Anak-anak Nusantara)
Penulis:
Kitty dan Ray
Penerbit: PT
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2000
Ceritanya
ada anak bernama Bilip Sahaya. Ia anak suku Dayak Benuaq berusia 10 tahun yang
tinggal di pedalaman hutan Kalimantan. Ia punya teman seekor bekatan bernama
Usuk, seekor tarsius bernama Bulaai, dan Laiq seekor burung enggang gading. Di
hutan itu mereka hidup bahagia, bermain bersama, dan mencari buah-buahan.
Mereka berjanji akan menjaga kelestarian hutan.
Di sela-sela
kehidupan mereka yang membahagiakan, rupanya ada pemburu yang gemar berburu
binatang di hutan mereka. Bilip dan teman-temannya berusaha menggagalkan usaha
pemburu tersebut, sampai akhirnya Bilip tertangkap. Teman-teman Bilip
menolongnya dan memburu si pemburu tersebut. Oh, ternyata pemburu itu seorang
direktur perusahaan kayu, yang anak-anak buahnya suka membabat hutan.
Kelanjutannya? Ayo tebak….
7. Judul: Dodo Bermain Musik
Judul asli:
Kleiner Dodo, Was Spielst Du?
Penulis:
Serena Romanelli
Penerbit
edisi bahasa Indonesia: Kanisius, Yogyakarta 2009
Dodo adalah
seekor orang utan kecil yang tinggal di hutan tropis yang selalu hijau. Suatu
hari, saat hari hujan, ia melihat sebuah mobil pengangkut barang melintas di
tepi hutan. Saat mobil itu menggilas batu, terjatuhlah sebuah paket. Wah, apa
ya isinya? Benda itu berwarna hitam mengilap: hitam bagai macan kumbang dan
mengilap bagai ular. O … rupanya benda itu biola! Dodo berusaha memainkannya.
Tapi ya, karena baru pertama kali memegang alat musik itu, bunyi yang
dihasilkannya jelek sekali. Banyak binatang yang kurang suka jika Dodo
membunyikannya. Tapi lama-lama Dodo jadi jago memainkannya. Sayangnya, suatu
hari ketika Dodo berayun-ayun di pohon, biola itu jatuh, dan digigit Arnold si
buaya. Dodo jadi sedih sekali. Aduh, bagaimana ya? Bagaimana kelajutan
ceritanya? Baca sendiri yaaa …🙂
8. Judul: Nono’s
Private Jungle
Penulis:
Djoko Hartanto
Penerbit: PT
Gangsa Selaras, Jakarta 2009
Dalam buku
ini tokoh utamanya adalan Nono, seekor kuda nil. Nono tinggal di hutan bersama
Jaja, seekor gajah, Lulu dan Tungtung dua ekor monyet kembar, serta tiga ekor
burung kecil bernama Pipit, Puput, dan Pepet. Nah, suatu pagi, setelah bangun
tidur, Nono hendak mencari sarapan. Tapi ow … dia tidak kebagian sarapan.
Buah-buahan di hutan sudah dihabiskan teman-temannya. Nono jadi marah. Duh,
akibatnya Nono memilih tidak mau berteman dengan yang lain. Nah, lalu bagaimana
kelanjutannya? Baca sendiri yaaaa … hehehe. Pesan dalam buku ini adalah soal
berbagi; yaitu bahwa dengan berbagi kita akan memiliki banyak teman dan hidup
menjadi lebih menyenangkan.