Puji
syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa, dengan rahmat
danhidayahNya akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dan
tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada guru dan teman-teman kami
karena dalam proses pembuata makalah ini tidak lepas dari peran serta
guru dan teman-teman kami. Makalah ini kami buat agar dapat menjadi
acuan dasar bagi kita semua terutama bagi siswa-siswi untuk
mengetahui hal yang berkaitan dengan banjir. Semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan para siswa-siswi tentang banjir bandang dan
dapat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Demikian makalah ini kami
buat semoga dapat bermanfaat bagi kita semua, dan mohon maaf bila di
dalam kajian-kajian makalah ini masih terdapat kekurangan yang
mungkin belum dapat menjelaskan secara detail mengenai aspek-aspek
yang ada dalam makalah ini.Sekian terima kasih.
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Indonesia
adalah negara yang luas dan memiliki sumber daya alam yang melimpah.
Penduduk Indonesia pun hidup nyaman selama bertahun-tahun. Hal ini
disebabkan iklim di Indonesia sangat bersahabat. Hampir tidak ada
tanah di Indonesia yang tanpa ditumbuhi pepohonan. Indonesia beriklim
tropis dengan curah hujan yang tinggi. Sinar matahari pun sampai
ke wilayah Indonesia sepanjang tahun. Di Indonesia terjadi berbagai
peristiwa alam. Peristiwa-peristiwa alam terjadi akibat pengaruh
alam.
Peristiwa
alam adalah peristiwa yang terjadi karena pengaruh yang ditimbulkan
oleh alam itu sendiri. Peristiwa alam dapat bersifat merugikan dan
membahayakan. Akan tetapi, dapat pula tidak membahayakan. Contoh
peristiwa alam yang membahayakan adalah banjir, gunung meletus, gempa
bumi, angin topan, dan tanah longsor. Peristiwa alam yang
tidak membahayakan misalnya pergantian musim, terbentuknya embun,
dan pelangi.
Salah
satu peristiwa alam yang merugikan manusia dan sering terjadi di
Indonesia adalah banjir. Banjir adalah peristiwa alam yang bisa
dikategorikan sebagai sebuah bencana. Bencana adalah peristiwa atau
rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam
dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta
benda, dan dampak psikologis.
Banjir
merupakan bencana yang sudah menjadi ”langganan” bagi beberapa
wilayah di Indonesia. Bahkan, di ibu kota Jakarta setiap tahun
terjadi bencana ini. Selain disebabkan oleh faktor alam,
banjir juga disebabkan ulah manusia. Pembangunan gedung, penebangan
pohon, dan penyempitan sungai merupakan contoh ulah manusia yang
menjadi penyebab banjir.
1.2
Rumusan Masalah
Masalah
– masalah dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut :
1.
Apa definisi peristiwa alam?
2.
Apa saja peristiwa alam yang merugikan manusia?
3.
Apa yang dimaksud dengan bencana alam?
4.
Apa yang dimaksud dengan bencana banjir?
5.
Apa yang menjadi penyebab banjir di Indonesia?
6.
Apa saja dampak bencana banjir yang terjadi di Indonesia?
7.
Bagaimana cara mengatasi bencana banjir di Indonesia?
1.3
Tujuan
1.
Menjelaskan definisi peristiwa alam.
2.
Menjelaskan peristiwa alam yang merugikan manusia.
3.
Menjelaskan pengertian bencana alam
4.
Menjelaskan pengertian bencana banjir.
5.
Menjelaskan penyebab banjir di Indonesia.
6.
Menjelaskan dampak bencana banjir yang terjadi di Indonesia.
7.
Menjelaskan cara mengatasi bencana banjir di Indonesia.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.
Definisi Bencana Alam
Bencana
alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu
peristiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor)
dan aktivitas manusia. Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang
baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian
dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian.
Bencana
alam juga dapat diartikan sebagai bencana yang diakibatkan oleh
gejala alam. Sebenarnya gejala alam merupakan gejala yang sangat
alamiah dan biasa terjadi pada bumi. Namun, hanya ketika gejala alam
tersebut melanda manusia (nyawa) dan segala produk budidayanya
(kepemilikan, harta dan benda), kita baru dapat menyebutnya sebagai
bencana.
Kerugian
yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau
menghindari bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini berhubungan
dengan pernyataan: "bencana muncul bila ancaman bahaya bertemu
dengan ketidakberdayaan". Dengan demikian, aktivitas alam yang
berbahaya tidak akan menjadi bencana alam di daerah tanpa
ketidakberdayaan manusia, misalnya gempa bumi di wilayah tak
berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian istilah "alam" juga
ditentang karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya atau
malapetaka tanpa keterlibatan manusia. Besarnya potensi kerugian juga
tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang
mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar
yang berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.
Namun
demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya tinggi (hazard)
serta memiliki kerentanan/kerawanan(vulnerability) yang juga tinggi
tidak akan memberi dampak yang hebat/luas jika manusia yang berada
disana memiliki ketahanan terhadap bencana (disaster resilience).
Konsep ketahanan bencana merupakan valuasi kemampuan sistem dan
infrastruktur-infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah &
menangani tantangan-tantangan serius yang hadir. Dengan demikian
meskipun daerah tersebut rawan bencana dengan jumlah penduduk yang
besar jika diimbangi dengan ketetahanan terhadap bencana yang cukup.
Dalam
Undang-Undang No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana,
dikenal pengertian dan beberapa istilah terkait dengan bencana.
1.
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik
oleh faktor alam dan/atau faktor
nonalam
maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak
psikologis.
2.
Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa
gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan,
dan tanah longsor.
3.
Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi,
gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.
4.
Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi
konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan
teror.
5.
Penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang
meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya
bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan
rehabilitasi.
6.
Kegiatan pencegahan bencanaadalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan sebagai upaya untuk menghilangkan dan/atau mengurangi
ancaman bencana.
7.
Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah
yang tepat guna dan berdaya guna.
8.
Peringatan dini adalah serangkaian kegiatan pemberian peringatan
sesegera mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya
bencana pada suatu tempat oleh lembaga yang berwenang.
9.
Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana,
baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan
kemampuan menghadapi ancaman bencana.
10.
Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk
yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi
korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan,
pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan
sarana.
11.Rehabilitasi
adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik atau
masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah pascabencana
dengan sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar
semua aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada wilayah
pascabencana.
12.Rekonstruksi
adalah pembangunan kembali semua prasarana dan sarana, kelembagaan
pada wilayahpascabencana, baik pada tingkat pemerintahan maupun
masyarakat dengan sasaran utama tumbuh dan berkembangnya kegiatan
perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya hukum dan ketertiban, dan
bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala aspek kehidupan
bermasyarakat pada wilayah pascabencana.
13.
Ancaman bencana adalah suatu kejadian atau peristiwa yang bisa
menimbulkan bencana.
14.Rawan
bencana adalah kondisi atau karakteristik geologis, biologis,
hidrologis, klimatologis, geografis, sosial, budaya, politik,
ekonomi, dan teknologi pada suatu wilayah untuk jangka waktu tertentu
yang mengurangi kemampuan mencegah, meredam, mencapai kesiapan, dan
mengurangi kemampuan untuk menanggapi dampak buruk bahaya tertentu.
15.Pemulihan
adalah serangkaian kegiatan untuk mengembalikan kondisi masyarakat
dan lingkungan hidup yang terkena bencana dengan memfungsikan kembali
kelembagaan, prasarana, dan sarana dengan melakukan upaya
rehabilitasi.
16.
Pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengurangi atau menghilangkan risiko bencana, baik melalui
pengurangan ancaman bencana maupun kerentanan pihak yang terancam
bencana.
17.
Risiko bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat
bencana pada suatu wilayah dan kurun waktu tertentu yang dapat berupa
kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi,
kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan masyarakat.
18.
Bantuan darurat bencana adalah upaya memberikan bantuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar pada saat keadaan darurat.
19.
Status keadaan darurat bencanaadalah suatu keadaan yang ditetapkan
oleh Pemerintah untuk jangka waktu tertentu atas dasar rekomendasi
Badan yang diberi tugas untuk menanggulangi bencana.
20.
Pengungsi adalah orang atau kelompok orang yang terpaksa atau
dipaksa keluar dari tempat tinggalnya untuk jangka waktu yang belum
pasti sebagai akibat dampak buruk bencana.
21.
Korban bencana adalah orang atau sekelompok orang yang menderita
atau meninggal dunia akibat bencana.
2.2.
Bencana Banjir
Banjir
adalah kondisi air yang menenggelamkan atau mengenangi suatu area
atau tempat yang luas. Banjir juga dapat mengacu terendamnya daratan
yang semula tidak terendam air menjadi terendam akibat volume air
yang bertambah seperti sungai atau danau yang meluap, hujan yang
terlalu lama, tidak adanya saluran pembuangan sampah yang membuat air
tertahan, tidak adanya pohon penyerap air dan lain sebagainya.
Banjir
adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi
dengan saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam
wilayah-wilayah yang tidak dikehendaki oleh orang-orang yang ada di
sana. Banjir bisa juga terjadi karena jebolnya sistem aliran air yang
ada sehingga daerah yang rendah terkena dampak kiriman banjir.
Jenis
– Jenis Banjir
Banjir
merugikan banyak pihak Berdasarkan sumber air yang menjadi penampung
di bumi, jenis banjir dibedakan menjadi tiga, yaitu banjir sungai,
banjir danau, dan banjir laut pasang.
a.
Banjir Sungai
Terjadi
karena air sungai meluap.
b.
Banjir Danau
Terjadi
karena air danau meluap atau bendungannya jebol.
c.
Banjir Laut pasang
Terjadi
antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi.
2.3.
Penyebab Terjadinya Banjir di Indonesia
Pernahkah
kita mengalami banjir? Bagaimana kita menghadapinya? Di antara kita
mungkin ada yang tinggal di sekitar sungai yang rawan banjir. Atau
mungkin tidak tinggal di sekitar sungai tapi tetap mengalami banjir.
Tahukah kita penyebabnya?
Secara
umum, penyebab terjadinya banjir di Indonesia adalah sebagai berikut:
a)
Penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi,
b)
Pendangkalan sungai,
c)
Pembuangan sampah yang sembarangan, baik ke aliran sungai maupun
gotong royong,
d)
Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat,
e)
Pembuatan tanggul yang kurang baik,
f)
Air laut, sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan.
Banjir
hanyalah salah satu dari sekian banyak bencana alam yang sering
terjadi. Banjir sering terjadi terutama pada musim hujan dengan
intensitas yang sering dan lebat. Daerah yang menjadi langganan
banjir terutama pada daerah sekitar arus sungai. Namun daerah
yang jauh dari sungai pun kadang terkena musibah banjir juga
jika curah banjir terjadi hujan yang datang terus menerus dan
sungai tidak lagi sanggup menampung banyaknya air hujan.
Bencana
banjir yang datang tentu tidak kita harapkan, namun saat musibah
banjir menimpa kita, tentu kita tidak bisa hanya berdiam diri saja
dan pasrah menghadapinya. Ada banyak cara untuk menghadapi banjir
tersebut, Di antaranya yaitu:
Ø
Selamatkan barang-barang berharga
Ø
Selamatkan orang-orang yang kita sayangi setelah itu jika
memungkinkan tolong juga orang-orang di sekitar tempat tinggal kita
Ø
Pindahkan barang-barang penting seperti barang elektronik, tempat
tidur, dan alat rumah tangga ke tempat yang lebih tinggi, misalnya
lantai dua rumah atau loteng.
Ø
Jika kita tidak memiliki loteng maka bawalah pergi barang-barang
penting seperti selimut, uang, perhiasan, dan bahan makanan
sebisanya.
2.4.
Dampak bencana banjir yang terjadi di Indonesia.
Bencana
banjir yang terjadi di Indonesia menimbulkan dampak yang sangat
merugika, baik kerugian yang bersifat materi maupun kerugian yang
bersifat psikologis. Adapun efek atau akibat dari banjir yang terjadi
di Indonesia adalah :
1.Merusak
struktur bangunan beserta isinya
2.
Menyebabkan tanah longsor.
3.
Air bersih sulit dicari,
4.
Berkurangnya pasokan makanan bagi tumbuhan, hewan dan manusia karena
terisolasi oleh
banjir
dan
5.
Tanaman hancur akibat terendam banjir.
6.
Hilangnya nyawa,
7.
Kerusakan bangunan termasuk jembatan, sistem pembuangan limbah, jalan
raya, dan
kanal.
8.
Kerusakan infrastruktur juga sering kerusakan transmisi listrik dan
kadang-kadang
pembangkit
listrik, yang dapat mematikan daya.
9.
Kurangnya air bersih dikombinasikan dengan kotoran manusia di
perairan banjir
meningkatkan
risiko penyakit ditularkan melalui air, yang dapat mencakup penyakit
tifus,
giardia,
cryptosporidium, kolera dan penyakit lainnya tergantung pada lokasi
banjir.
10.Kerusakan
jalan dan infrastruktur transportasi dapat membuat sulit untuk
memobilisasi
bantuan
kepada mereka yang terkena dampak atau untuk memberikan pengobatan
darurat
kesehatan.
11.Banjir
biasanya menggenangi lahan pertanian, sehingga tanah tidak bisa
dijalankan dan
mencegah
tanaman dari yang ditanam atau dipanen, yang dapat menyebabkan
kekurangan
makanan
baik untuk manusia dan hewan ternak.
12.Kesulitan
ekonomi akibat penurunan sementara di bidang pariwisata, membangun
kembali
biaya,
atau kekurangan makanan menyebabkan kenaikan harga setelah efek
banjir yang
parah.
Dampak pada mereka yang terkena dampak dapat menyebabkan kerusakan
psikologis
kepada para korban, khususnya kematian, luka-luka serius dan
kehilangan harta.
2.5
Cara mengatasi bencana banjir di Indonesia.
Ada
ungkapan lebih baik mencegah daripada mengobati. Itu
merupakan ungkapan yang bijaksana mengingat upaya pencegahan lebih
mudah dilakukan daripada mengobati itu sendiri. Hal ini pun bisa kita
terapkan dalam hal pencegahan banjir. Ada beberapa upaya untuk
mencegah terjadinya banjir, yaitu:
1.
Membuang sampah pada tempatnya
.
Membersihkan saluran air di sekitar rumah kita
3.
Mengadakan kerja bakti untuk membersihkan seluruh saluran air di desa
kita
4.
Mengadakan bakti sosial untuk membersihkan sungai-sungai
5.
Menanam pohon-pohon untuk membantu menyerap air hujan
6.
Menyediakan lahan berupa tanah untuk penyerapan air di kala hujan,
dengan kata lain
tidak
menembok seluruh lahan di sekitar rumah, sebagian lagi dibiarkan
berupa tanah.
7.
Membuat sumur-sumur resapan untuk menampung air hujan.
Namun,
ketika terjadi hujan dan air di sekitar kita semakin tinggi,
lakukan hal-hal berikut ini :
1.Bawalah
dokumen berharga dan perlengkapan pengungsian yang penting.
2.Matikan
listrik, kompor, dan pastikan rumah dalam kondisi terkunci.
3.
Segera mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
4.Hati-hatilah
saat melewati kabel-kabel atau benda-benda yang mengandung listrik.
Untuk
sementara
waktu mungkin akan kesulitan air bersih. Namun, jangan coba minum
atau
mandi
dengan air banjir. Kamu bisa sakit gatal dan terkena radang.
BAB
III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Banjir
hanyalah salah satu dari sekian banyak bencana alam yang sering
terjadi. Banjir sering terjadi terutama pada musim hujan dengan
intensitas yang sering dan lebat. Daerah yang menjadi langganan
banjir terutama pada daerah sekitar arus sungai. Namun daerah
yang jauh dari sungai pun kadang terkena musibah banjir juga
jika curah banjir terjadi hujan yang datang terus menerus dan
sungai tidak lagi sanggup menampung banyaknya air hujan.
Bencana
banjir yang terjadi di Indonesia selama ini tidak semata-mata
disebabkan oleh alam, namun juga disebabkan oleh perilaku manusia itu
sendiri. Dengan demikian, maka seluruh lapisan masyarakat yang ada di
Indonesia serta pemerintah harus bersama-sama mencegah agar bencana
banjir tidak semakin parah, dan pada akhirnya Indonesia bebas dari
banjir.
3.2.
Saran
Bencana
banjir yang selama ini terjadi di Indonesia telah membawa kerugian
yang sangat besar. Melihat kondisi ini, maka pencegahan banjir adalah
hala yang mutlak yang harus dilakukan oleh seluruh warga negara
Indonesia guna mencegah dan meminimalkan dampak yang akan terjadi
akibat bencana banjir.
Adapun
hal-hal yang harus kita lakukan untuk mencegah bencana banjir adalah
sebagai berikut:
Menghentikan
penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi,
Mencegah
terjadinya pendangkalan sungai,
Tidak
membuang sampah sembarangan termasuk di aliran sungai
Membuat
saluran air yang memadai
Membuat
tanggul yang baik
DAFTAR
PUSTAKA
http://pengertianalam.blogspot.com/2011/01/pengertian-bencana-alam.html
http://ekookdamezs.blogspot.com/2012/04/makalah-bencana-alam.html
http://id.shvoong.com/exact-sciences/architecture/2352256-pengertian-banjir/
http://id.shvoong.com/exact-sciences/architecture/2352256-pengertian-banjir/#ixzz2JhTwOuwO
IPA , MAKALAH