ANAK USTAD IDAMAN
Di pagi
yang cerah tak secerah suasana rumah diperumahan elit ini. Intan anak pasangan
dari susi dan burhan adalah anak gadisyang tak tau apa apa tentang agamanya
sendiri. Intan sedang mandi dan akan memakai pakaiannya, saat intan akan
mengambil bajunya dan ia berjalan menuju lemari bajunya, intan melihat hanya
ada satu pasang baju dilemari pakaiannya.
“ mama!! “ panggil intan, namun tak
ada sahutan dai mamanya. Intan segera memakai bajuitu dan segera turun menemui
mamanya.
Intan melihat mamanya yang ada
didepan pintu dengan dua koper disampingnya, intan rasa,intan mengenal
keduakoper itu dan bertanya.
“ mama, ini koper buat apa dan
kenapa baju aku gak ada dilemari baju aku?” tanya intan.
“ kamu akan mama pindahkan
kepesantren “ ujar susi.
“ nggak, intan gak mau “ tolak intan
tak mau dipindahkan kepesantren.
“ kamu harus mau “ paksa susi pada
anak gadisnya itu.
“ nggak “ tolak intan, tapi ada dua
bodyguard yang memegangi kedua tangannya dan memaksanya masuk mobil
Supir melajukan mobil hingga sampai
disalah satu desa yang indah dan sejuk. Mobil itu berhenti tepat didepan sebuah
pesantren besar dengan cat berwarna putih dan masjidnya yang besar dan
megah.Mereka turun dari mobil dan masuk kedalam pesantren. Susi berhenti tepat
didepan sebuah pintu dan mengucapkan salam.
“ Assalamualaikum “ salam susi. Aada
seseorang yang datang membukakan pitu untuk mereka dan menjawab salam.
“ Waalaikumsalam “ jawab seorang
gadis cantik yang bernama Alya.Anak perempuan pemilik pesantren itu dengan
senyumnya yang merekah dibibirnya menghiasi wajah cantiknya.
“ Pak ustad Ahmadnya ada? “ tanya
susi
“ Ada didalam, sebentar saya
panggilkan, silahkan duduk “ ujar alya dan berjalan masuk kedalam untuk
memanggil ayahnya.
Tak lama alya keluar bersama seorang
laki laki yang sudah berumur, ia dia adalah ahmad, ayah dari alya, pemilik
pesantren.
“ Apa kabar pak ustad?” Tanya susi
bangkit darri duduknya.
“ Alhamdulillah, baik “ ujar ustad
ahmad.
Mereka terus mengobrol hingga lupa
dengan tujuan susi datang kepesantren ini.Intan hanya lelah menunggu dengan
muka betenya.
“ o iya pa, saya lupa, saya datang
kesini untuk menitipkan intan anak saya disini “ ujar susi tanpa bertele tele.
“ Iya boleh, silahkan, alya
tunjukkan kamar yang akan ditempati oleh nak susi “ Ujar ustad ahmad. Alya
segera mematuhi perintah ayahnya dan mengantarkan intan kekamarnya dan membantu
intan membawa kopernya.
Langkah alya terhenti tepat didepan kamar yang agak sempit namun bersih.
Intan memandang heran kamar itu.
“ Ini kamar kamu “ Alya meletakkan
kopernya dan membuka kamar itu.
“ Ini
kamar aku, kenapa terdapat 3 buah kasur? “ tanya intan.
“ Iya
kamu dikamar ini tidak sendiri, setiap kamar berisi 3 orang “ jelas alya.
“ Ya
sudah terima kasih “ ucap intan dan segera membawa kedua kopernya kedalam. Tak
lama ada dua orang gadis yang masuk kedalamkamar yang kini ditinggali intan.
“
Kamu anak baru ya ? “ tanya dinda dengan senyumnya yang mengembang sembari
duduk ditepi ranjangnya, diikuti oleh temannya.
“
Iya, Nama aku intan, nama kalian siapa? “ tanya intan dengan senyum yang juga
mengembang dibibirnya.
Tak
lama waktu untuk mereka bergaul dan saling mengenal. Sekarang mereka sudah
berteman.
Waktu
solat magrib tiba, semua santri dipesantren itu berjalan menuju masjid untuk
menunaikan solat magrib bersama. Saat intan berjalan dengan menundukkan
kepalnya menuju masjid ia tak sengaja menabrak seorang pria tampan, ia hanya
meminta maaf dan segera menuju masjid untuk mengambil wudu lagi, karena wudunya
batal saat menabrak dan bersentuhan dengan kulitnya. Intan terus memikirkan
pria tampan itu saat mengambil wudu, saat pikirannya dipenuhi oleh laki laki
itu, Intan menoleh dan ia mrlihat laki laki itu tengah lewat dudepannya saat ia
akan masuk kemasjid untuk melaksanakan solat.
Sholat
mereka laksanakan degan hikmat dan setelah sholat magrib selesai, mereka masih
harus menunggu dimasjid untuk melaksanakan sholat isya’, biasanya mereka
membaca sholawat atau membaca al-qur’an. Setelah selesai sholat isya’ mereka
masih harus membaca al-qur’an. Intan hanya berdiam dan terus ,melamun. Ada seorang
yang memegang pundaknya.
“ hei
“ seru alya. Intan terbuyar dari lamunannya.
“ Hei
juga “ ujar intan sembari mombolk balik lembar Al-qur’an.
“
kamu kok gak baca, padahal semua orang udah baca “ tanya alya pada intan,
membuar intan malu untuk menjawab pertanyaan itu.
“ kok
gak dijawab ? “ tanya alya.
“ aku
gak bisa baca al-qur’an “ jawab intan jujur dengan wajahnya yang tampak sedih.
“
kenapa? Gak usah sedih. Tenag pasti aku bantu kamu agar kamu dapat membaca
al-qur’an dengan benar dan lancer “ ujar alya dengan senyum manisnya.
“
beneran ? “ tanya intan senang.
“ iya
beneran “ ujar alya meyakinkan intan.
“
makasih “ ujar itan senang dan memeku alya erat. Alya dengan sabarnya dengajari
intan untuk membaca huruf huruf arab yang ada di Al-qur’an dengan benar dan
lancar. Hingga waktu untuk membaca al-qur’an habis dan dilanjut dengan makan
malam dan tidur.
Sudah
2 bulan intan tinggal dipesantren itu, namun intan masih tak tau siapa nama
laki laki yang ia sukai itu. Intan mulai mencari tau, dan kini ia tau siapa
nama laki laki itu, laki laki itu bernama Endy.
Semakin
hari mereka semakin dekat dan butir butir cinta mulai tumbuh subur dihati
mereka, namun mereka tak ada yang mau jujur akan perasaan yang kini mereka
rasakan. Kini endy memberanikan diri untuk bercerita dan meminta tolong pada
ayahnya utuk meminta intan untuk menjadi istinya, dalam islam tak ada kata
pacaran, yag ada hanya ta’aruf.
Endy
dan ayahnya datang kerumah susi dan burhan untuk melamar intan. Keluarga besar
burhan menerima degan senang hati lamaran mereka, karena burhan tau jika
anaknya juga merasakan hal yang sama seperti apa yang dirasakan endy.
Tak
perlu menunggu waktu lama, mereka melaksanakan pernikahan yang mewah
dipesantren itu. Intan dan Endy hidup bahagia dengan anak anak yang akan
datang.
TAMAT
BAHASA INDONESIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar