Kenapa menghirup udara bisa membantu manusia tetap
hidup? Kenapa kalau kita tahan napas dada rasanya sesak? Pertanyaan seperti ini
kerap dilontarkan oleh anak-anak SD atau balita yang mulai belajar banyak hal.
Seringkali hal-hal remeh membuat mereka takjub dan penasaran, bagaimana
semuanya bisa terjadi. Padahal mereka tak pernah melihat wujud paru-paru atau
bronchitis secara langsung.
Kebanyakan orang tua mungkin akan kesulitan
menjelaskan bagaimana sistem pernapasan manusia secara gamblang. Bahkan orang
dewasa sekalipun mungkin tidak mengerti sistem pernapasan di dalam tubuhnya.
Mereka hanya tahu ada paru-paru yang bertugas memastikan manusia tetap hidup
dengan aliran oksigen. Selebihnya mereka menganggap itu bagian dari rahasia
kehidupan, padahal nyatanya ini adalah ilmu pengetahuan yang wajib diketahui.
A.
Pengertian Pernapasan
Pernapasan atau respirasi adalah pertukaran gas
antara makhluk hidup (organisme) dengan lingkungannya. Secara umum, pernapasan
dapat diartikan sebagai proses menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan
karbon dioksida dan uap air. Dalam proses pernapasan, oksigen merupakan zat
kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan diperoleh dari udara di lingkungan
sekitar. Pernapasan pada manusia mencakup dua proses, yaitu :
1.
Pernapasan Eksternal
Adalah pernapasan dimana pertukaran oksigen dan
karbon dioksida yang terjadi antara udara dalam gelembung paru-paru dengan
darah dalam kapiler.
2.
Pernapasan Internal
Adalah pernapasan dimana pertukaran oksigen dan
karbon dioksida antara darah dalam kapiler dengan sel-sel jaringan tubuh.
Dalam proses pernapasan, oksigen dibutuhkan untuk
oksidasi (pembakaran) zat makanan. Zat makanan yang dioksidasi tersebut yaitu
gula (glukosa). Glukosa merupakan zat makanan yang mengandung energi. Proses
oksidasi zat makanan, yaitu glukosa, bertujuan untuk menghasilkan energi. Jadi,
pernapasan atau respirasi yang dilakukan organisme bertujuan untuk mengambil
energi yang terkandung di dalam makanan.
Hasil utama pernapasan adalah energi. Energi yang
dihasilkan digunakan untuk aktivitas hidup, misalnya untuk pertumbuhan,
mempertahankan suhu tubuh, pembelahan sel-sel tubuh, dan kontraksi otot.
Manusia bernapas secara tidak langsung. Artinya,
udara untuk pernapasan tidak berdifusi secara langsung melalui permukaan kulit.
Difusi udara untuk pernapasan pada manusia terjadi di bagian dalam tubuh, yaitu
gelembung paru-paru (alveolus). Pada pernapasan secara tidak langsung, udara
masuk ke dalam tubuh manusia dengan perantara alat-alat pernapasan.
Secara sederhana, bernapas adalah proses menghirup
oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Sistem pernapasan artinya organ dan
saluran yang berfungsi dalam proses pernapasan atau respirasi itu sendiri.
Alat-alat Pernapasan pada manusia terdiri dari rongga hidung, faring (tekak),
laring (pangkal tenggorokan), trakea (batang tenggorokan), bronkus (cabang
tenggorokan), dan pulmo (paru-paru). Berikut adalah bagian-bagian pernpasan
manusia :
1. Rongga Hidung
Bagian tubuh ini paling mudah dijelaskan ke
anak-anak sekalipun, karena terlihat oleh mata. Hidung sendiri terdiri dari
bagian lubang, rongga dan ujung rongga hidung. Di dalam hidung ini terdapat
bulu-bulu halus yang berfungsi menyaring udara sebelum masuk ke tubuh. Itulah
mengapa bernapas menggunakan hidung jauh lebih sehat daripada menggunakan
mulut. Sebab bulu-bulu halus akan menyaring kotoran atau debu yang masuk.
Kotoran atau debu akan tertinggal pada bagian rongga
hidung, seperti upil. Pada bagian inipula temperatur atau suhu dan kelembaban udara
diatura sebelum diproses dalam paru-paru. Seperti yang kita ketahui, kelembaban
udara tak selalu sesuai dengan kondisi tubuh. Sehingga tubuh perlu
menyeimbangkannya sebelum melewati tenggorokan atau saluran pernapasan lainnya.
Rongga hidung merupakan jalan masuk oksigen untuk
pernapasan, dan jalan keluar karbon dioksida serta uap air sisa pernapasan. Di
dalam rongga hidung terjadi penyaringan udara dari debu-debu yang masuk bersama
udara. Udara yang masuk ke dalam rongga hidung juga mengalami proses penghangatan
agar sesuai dengan suhu tubuh kita. Demikian juga pula kelembapan udara diatur
agar sesuai dengan kelembapan tubuh kita.
2. Tenggorokan
Tenggorokan memiliki 2 bagian dengan fungsi berbeda,
yakni sebagai jalan pernapasan dan pencernaan. Untuk pernapasan sendiri,
tenggorokan memiliki panjang sekitar 12 – 14 cm pada bagian pangkal. Dalam
biologi kita mengenalnya sebagai laring, dengan bentuk mengerucut sekitar 3 – 4
cm. Laring sendiri terdiri dari 9 macam tulang rawan dan serabut otot untuk
dapat bekerja secara maksimal.
• Faring (tekak)
Faring berbentuk seperti tabung corong yang terletak
di belakang rongga hidung dan mulut. Faring berfungsi sebagai jalan bagi udara
dan makanan. Selain itu, faring juga berfungsi sebagai ruang getar untuk
menghasilkan suara.
• Laring (pangkal tenggorokan)
Laring terdapat di antara faring dan trakea. Dinding
laring tersusun dari sembilan buah tulang rawan. Salah satu tulang rawan
tersusun dari dua lempeng kartilago hialin yang menyatu dan membentuk segitiga.
Bagian ini disebut jakun.
Di dalam laring terdapat epiglotis dan pita suara.
Epiglotis merupakan kartilago elastis yang berbentuk seperti daun. Epiglotis
dapat membuka dan menutup. Pada saat menelan makanan, epiglotis menutup
sehingga makanan tidak masuk ke tenggorokan tetapi menuju kerongkongan. Pita
suara merupakan selaput lendir yang membentuk dua pasang lipatan dan dapat
bergetar menghasilkan suara.
3. Trakea (batang tenggorokan)
Bentuk trakea menyerupai cincin yang terdiri dari
tulang rawan. Letaknya sendiri berada di kerongkongan yang berfungsi sebagai
saluran makan. Pada bagian dinding trakea terdapat silia dan lapisan lendir.
Lapisan lendir sendiri berfungsi menyaring kotoran yang tidak tertangkap oleh
laring sebelum masuk ke paru-paru. Biasanya tubuh akan merespon dengan cara
batuk atau bersin untuk mengeluarkan kotoran yang masuk melalui saluran
pernapasan.
Trakea berbentuk seperti pipa yang terletak
memanjang di bagian leher dan rongga dada (toraks). Trakea tersusun dari cincin
tulang rawan dan otot polos. Dinding bagian dalam trakea berlapis sel-sel
epitel berambut getar (silia) dan selaput lendir. Trakea bercabang dua, yang
satu menuju paru-paru kiri dan yang lain menuju paru-paru kanan. Cabang trakea
disebut bronkus.
4. Pulmo ( Paru-Paru )
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas.
Rongga dada dan rongga perut dipisahkan oleh sekat, yaitu diafragma. Paru-paru
terbagi menjadi dua bagian, yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru
kanan terdiri dari tiga gelambir dan paru-paru kiri terdiri dari dua gelambir.
Paru-paru dibungkus oleh selaput paru-paru tipis yang disebut pleura.
Di dalam paru-paru, masing-masing bronkus
bercabang-cabang membentuk bronkiolus. Selanjutnya, bronkiolus bercabang-cabang
menjadi pembuluh halus yang berakhir pada gelembung paru-paru yang disebut
alveolus (jamak = alveoli). Alveoli menyerupai busa atau sarang tawon. Jumlah
alveoli kurang lebih 300 juta. Dinding alveolus sangat tipis dan elastis. Pada
alveolus inilah terjadi difusi atau pertukaran gas pernapasan, yaitu oksigen
dan karbon dioksida.
• Bronkus
Bronkus adalah cabang dari trakea dan memiliki
bentuk serupa, yakni cincin dan tersusun atas tulang rawan. Ada 2 bronkus yang
terdapat pada sistem pernapasan, yakni bronkus kanan dan bronkus kiri. Bronkus
kanan berhubungan langsung dengan paru-paru sebelah kanan, begitu pula
sebaliknya. Fungsi bronkus sendiri adalah mengantarkan udara, baik oksigen dan
karbondioksida dari dan menuju paru-paru.
• Bronkiolus
Ternyata bronkus memiliki anak yang disebut
bronkiolus, saluran tipis dan kecil dengan dinding sangat halus. Berbeda dari
trakea maupun bronkus, bronkolus tidak memiliki silia ataupun tersusun dari
tulang rawan. Jumlah bronkiolus sendiri sesuai dengan jumlah gelambir yang ada
pada paru-paru, yakni 3 gelambir di sebelah kanan dan 2 di sebelah kiri. Secara
medis, bronkiolus disebut sebagai cabang bronkus, karena letaknya yang tepat di
ujung bronkus.
• Alveolus
Pada bagian ujung bronkiolus terdapat
gelembung-gelembung yang dikenal dengan nama alveolus. Di dalam tubuh manusia,
khususnya paru-paru ada sekitar 300 juta alveolus yang berdinding teramat
tipis. Alveolus berfungsi sebagai tempat untuk keluar masuk udara, oksigen dan
karbondioksida pada paru-paru. Bagian tersebut dilapisi oleh jaring yang
terbentuk dari selaput darah yang lembab dan dekat dengan kapiler atau pembuluh
darah.
• Pleura
Organ terpenting dalam sistem pernapasan ini
memiliki fungsi vital bagi kelangsungan hidup manusia. Anda bisa menemukannya
dalam area rongga dada atau diatas diafragma. Diafragma sendiri adalah sebuah
sekat yang membatasi antara area rongga dada dan rongga perut. Normalnya
manusia memiliki 2 pasang paru-paru, yakni paru-paru kanan dan kiri. Paru-paru
juga dilindungi oleh sebuah selaput atau lapisan yang dikenal dengan nama
pleura.
Pleura terdiri atas 2 lapisan yang salah satunya
berisi cairan. Cairan dari pleura inilah yang meminimalisir terjadinya gesekan
ketika paru-paru mengembang dan mengempis. Tubuh manusia, khususnya paru-paru
hanya mampu menampung sekitar 3,5 liter udara. Udara yang dihirup dalam bentuk
oksigen akan dialirkan ke seluruh tubuh untuk membantu proses metabolisme.
Salah satunya dialirkan melalui sistem peredaran darah, khususnya sel darah
merah.
Keberadaan oksigen di dalam tubuh pastinya sangat
penting bagi keberlangsungan hidup manusia. Jika dalam kurun waktu tertentu
tubuh kekurangan asupan tersebut, maka dipastikan akan mengganggu perkembangan
sel. Sel otak misalnya, bagian ini paling besar membutuhkan oksigen, sebab akan
mengalami kerusakan permanen. Itulah sedikit penjelasan tentang system
pernapasan pada manusia. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua.
IPA
,
MAKALAH