Guru adalah
sesosok pahlawan tanpa tanda jasa dan juga orang tua kedua ku di
sekolah.Menjadi guru tidak lah mudah.Apalagi menghadapi murid-murid yang malas
belajar.Agar murid-murid antusias belajar dapat dilihat dari kualitas guru.Guru
yang berkualitas adalah guru yang berhasil menyampaikan ilmunya kepada murid
dengan cara yang menyenangkan.Namun perlu di ingat,tingkat keberhasilan
mengajar seorang guru tidak selalu harus dilihat dari nilai semua murid.Yang
terpenting adalah bagaimana hubungan antara guru dan murid.Sebab,baik atau
tudaknya hubungan antara guru dan murid akan berpengaruh pada proses belajar
mengajar di depan nya.
Contohnya
adalah ketika seorang guru menjadi guru yang ditakuti disekolah. Secara
otomatis,murid-murid akan malas belajar di pelajaran tersebut. Belum tentu
juga,guru yang tidak galak atau baik secara otomatis akan membuat murid tidak
malas belajar !!!.Adakalanya,jika guru yang terlalu baik akan membuat murid
menjadi terlena.Lama-kelamaan,murid akan meremehkan pelajar tersebut.Solusinya
adalah
menjadi guru yangtegas,tetapi menyenangkan. Guru seperti ini yang tentu menjadi guru
idolah di sekolah. Apalgi
setiap mengajar berpenampilan memukau,humoris,dalam menerangkan pelajaran mudah
dipahami,perhatian kepada siswa, sabar, adil, bijaksana, gaul, supel, tampan atau cantik,dan juga berwibawa.
Hal ini yang
mengingatkan saya pada sesosok guru magang di sekolah ku.Yang bernama Bu Vena. Beliau adalah sosk guru yang baik,sabar dan
cantik.Namun,dia mengajar ku hanya sementara saja.Baiklah,akan ku ceritakan.
Hari ini aku
duduk di bangku kelas 1 SMP.Saya sekolah di SMP Negri 2.Awalnya guru Matematika
ku adalah Bu Endang,Bu Endang kalau mengajaritu sabar banget,tetapi klau
menerangkan itu sulit untuk di pahami dan juga membuat teman-teman bosan.Dan
juga,malah ada yang tidur disaat pelajaran dimulai.Dan menyebabkan nilai
teman-teman sebagian ada yang turun.Disekolah saya duduk bersama teman saya
yang bernama Manisa Damayanti.Dia itu kalau ada pelajaran Matematika dia itu
sering tidur.Biasanya sih,kalau aku baru nyadar dia tidur pasti aku
bangunin.Dan pada saat aku bangunin itu biasanya di saat Bu Endang ngasih rumus Matematika.Soalnya
klau tidak gitu pasti dia minta jelasin gimana caranya.Dan biasanya aja aku
juga kurang paham dengan apa yang di ajarin,jadi aku suruh dia tanya ke teman
ku yang lain,yang mereka paham gimana caranya.Dan juga ada yang tanya ke Bu
Endang gimana caranya.Dan bisanya Manisa kalau pelajaran Matematika dimulai,dia
bilang sebelum dia mau tidur, “ “
Syaira,sekarang aku mau tidur kamu dengerin Bu Endang jelasin,terus nanti kamu jelasin ke aku ,ya”
Kata ku “Hmmm….Insyaallah kalau Bu Endang jelasinnya dengan jelas klau tidak
kamu tanya ke yang lain nya,ya” Dia jawab “Iya,deh,tidak apa-apa” Terus dia
langsung tidur.Dan biasanya juga kalau aku lupa bangunin dia pasti tidur sampai
pelaran selesai (di saat Bu endang ngajarnya cuman 1 jam)
Pada suatu saat ada guru magang.Dia itu mengajar
pelajaran Matematika.Yang bernama Bu Vena.Beliau adalah sosok guru yang
cantik,baik dan sabar.Pada awalnya dia ngajar itu membuat teman-teman merasa
bosan.Tetapi saya merasa senang dan suka banget dengan cara mengajar nya.Cara mengajar
nya itu sangat mudah sekali untuk di pahami.Lama-kelamaan teman-teman saya suka
dan paham dengan cara mengajar Bu Vena.Dan pada suastu saat,kami dan Bu Vena
berpisah.Kami semua menangis seperti
berat sangat untuk melepas nya Bu Vena beserta guru magang lainnya.Kami berfoto
untuk mengenang Bu Vena buat kami semua dan begitu juga sebaliknya Bu Vena pun
begitu.Bu Vena tau kalau saya suka banget pelajaran Matematika.Dia selalu
menyemangati saya untuk terus belajar dan belajar.Dan kini aku yakin akan menjadi
anak yang lebih bisa,aku juga yakin beliau ada di samping ku untuk menyemangati
ku saat ini.
Guru itu
menjadi suri tauladan ke peserta didiknya.Kemudian pendidikan itu kan dari Bapak
Pendidikan Ki Hajar Dewantara yang mengedepankan empat pilar pendidikan
karakter,yaitu olah pikir,olah rasa,olah hati,dan olah raga.Guru juga menjadi
sosok yang memprlihatkan sisi kepemimpinan dalam memberikan batas-batas kepada
siswa nya,ini,ini tidak boleh.Itulah keteladanan guru.
Guru juga
diharapkan menjadi sosook yang mampu membangkitkan sifat-sifat baik lainnya
,seperti memiliki etos kerja,sportif,dan disiplin.Hal ini menjadi bagian dari
penanaman karakter.
Sebenarnya pendidikan karakter dari dulu sudah ada,tapi
sekarng konsep itu harus menjadi pembiasaan baik dari kelas,budaya sekolah, dan
lingkungan rumah,yaitu dari orang tua.Jadi bagaimana rasa dari Ki Hajar
Dewantara itu harus semakin lagi di aplikasikan oleh para guru-guru kita.
Sebagai Peringatan HGN 2017 diisi dengan rangkaian
kegiatan lomba,seperti lomba inovasi pembelajaran,lomba pengelolaan satuan
pendidikan,penulisan naskah buku,simposium,dan lokakarya.Berbagai lomba yang
diadakan untuk guru,dan tenaga kependidikan merupakan bagian dari upaya
pemerintah memberikan program stimulan kepada mereka untuk terus terpacu
meningkatkan diri sebagai pendidik.
Dalam lomba inovasi pembelajaran guru-guru kita itu
betul-betul sesuai yang tidak kita prediksikan.Guru-guru itu sudah sangat
inovatif,terutama dari guru-guru didaerah.
Melalui peringatan HGN,kita berharap guru-guru kita di
Indonesia mampu menjadi pendidikan yang berkarakter dan contoh baik bagi
siswa.Dengan contoh yang baik itu,guru dapat menghasilkan siswa yang
pintar,memiliki etika,sopan dan santun,dan siap menghadapai berbagai tantangan.
Guru-guru kita adalah guru-guru yang keren,yang mulia
kerena karya-karya dan semuanya itu akan terus menjadi spirit untuk guru-guru
kuta daklam menjlankan tugasnya sehari-hari,Karena ditangan guru-lah di siapkan
pemimpin-pemimpin bangsa dan masa depan yang cerah.
Sebagai anak bangsa,kita harus menjadi contoh generasi
yang akan mendatang dan juga yang akan menjadi penerus bangsa kita yang
hebat,kita juga harus menjadi anak bangsa yang bisa memajukan bangsa kita yaitu
bangsa Indonesia serta sebagai anak bangsa kita harus bisa memberi contih yang
baik kepada generasi yang akan mendatang.Agar bangsa kita semakin kuat denga
adanya persatuan dan kesatuan bangsa kita. Dengan ini,kita harus mewujudkan apa
yang kita impikan menjadi kenyataan.Dengan cara kita harus belajar dan bejar
agar kita dapat mewujudkan semua itu untuk bangsa kita. Kita juga bias
meneladani tokoh pendidikan kita yaitu Ki Hajar Dewantara.
Bangsa yang
besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya,itulah slogan yang sering
kita dengar di republik tercinta kita.Pahlawan merupakan sosok yang berarti
bagi pekembangan Negara Republik Indonesia,sebut saja pahlawan kemerdekaan yang
telah berjuang dengan darah,air mata,jiwa,raga serta nyawa hingga kita bias
menghirup udara kemerdekaan entah seperti apa Negara kita saat itu.Pahlawan
tidak selalu identic dengan mengangkat senjata dan berperang meski sebagian
besar penafsiran menyatakan bahwa pahlawan adalah orang berjasa membela Negara
melalui medan perang.Namun sesungguhnya siapa saja yang telah berjasa membawa
bangsa ini menuju kemajuan baik dari bidang
social,budaya,teknologi,kesehatan,pendidikan, danlain-lain yang kesemuanya
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia maka patut kita
kiranya kita beri julukan sebagai pahlawan.
Salah seorang yang berjasa memajukan pendidikan di
Indonesia adalah Ki Hajar Dewantara.Karya-karya Ki Hajar Dewantara menjadi
landasan dalam mengembangkan pendidikan di Indonesia diantar adalah
kalimat-kalimat filosofis seperti “ Ing ngarso sung tuladha,Ing madyo mangun
karso,Tut wuri handayani “yang artinya “ di depan member teladan,ditengah
member bimbingan,dibelakang member dorongan “ menjadi slogan pendidikan yang di
gunakan saat ini
Kita patut
meneladani tokoh Ki Hajar Dewantara yang telah berjasa bagi bangsa kita.Karna
dia telah memajukan pendidikan bangsa kita ini.