KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas
rahmat dan karunianya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya.Adapun judul dari makalah ini adalah ”Kepemimpinan”.
Makalah ini di susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Kewirausahaan.
Pada
kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah yang bersangkutan yang
telah memberikan tugas terhadap penyusun. Penyusun juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam
pembuatan makalah ini yang tidak bisa penyusun sebutkan satu persatu.
Penyusunan
makalah ini jauh dari sempurna.Dan ini merupakan langkah yang baik
dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan
kemampuan penyusun, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa
penyusun mengharapkan semoga makalah inidapat berguna bagi penyusun
pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar……………………………………………………………………...................................................
Daftar
Isi………………………………………………………………..............................................................
BAB
I.
Pendahuluan………………………………………………………………................................................
I.1
LatarBelakangMasalah………………………………………………………………..........................................
I.2
RumusanMasalah……………………………………………………………….................................................
I.3
TujuanPenulisan……………………………………………………………….................................................
BAB
II.
Pembahasan………………………………………………………………................................................
II.1
DefinisiKepemimpinan……………………………………………………………….................................................
II.2
Unsur-UnsurKepemimpinan……………………………………………………………….................................
II.3
MasalahKepemimpinan……………………………………………………………….............................................
BAB
III.
Penutup……………………………………………………………………...............................................
III.1
Kesimpulan………………………………………………………………...................................................
III.2
Saran…………………………………………………………………........................................................
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………………..............................................
BAB
I
PENDAHULUAN
I.1
LATAR BELAKANG MASALAH
Manusia
adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi disbanding makhluk Tuhan
lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan
untuk memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan
kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan
baik. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup
sendiri.Manusia selalu berinteraksi dengan lingkungan, manusia hidup
berkelompok. Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk
menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah
saling menghormati dan menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu
dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan
dan menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia.
Dengan
berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok dan
lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang
relative pelik dan sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang
pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan
dengan baik. Dalam kenyataannya para pemimpin dapat mempengaruhi
moral dan kepuasan kerja, keamanan, kualitas kehidupan kerja dan
terutama tingkat prestasi suatu organisasi. Para pemimpin juga
memainkan peranan penting dalam membantu kelompok, organisasi atau
masyarakat untuk mencapai tujuan mereka.
I.2
RUMUSAN MASALAH
Dari
latar belakang masalah yang diuraikan, banyak permasalahan yang
didapatkan. Permasalahan tersebut adalah :
Bagaimana menjadi seorang
pemimpin ?
Teori-teori yang berkaitan
dengan kepemimpinan ?
Tipe-tipe kepemimpinan ?
Syarat-syarat menjadi pemimpin
yang baik ?
Masalah dalam hal kepemimpinan
?
I.3
TUJUAN PENULISAN
Ada
pun tujuan dari penulisan ini adalah :
ü
Melatihdanmeningkatkanpengtahuandankreatifitasmahasiswa.
ü
Agar mahasiswa lebih memahami dan mendalami pokok bahasan khususnya
tentang kepemimpinan.
BAB
II
PEMBAHASAN
II.1
DEFINISI KEPEMIMPINAN
Dalam
kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi,
perusahaan sampai dengan pemerintahan sering kita dengar sebutan
pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan. Ketiga kata tersebut memang
memiliki hubungan yang berkaitan satu dengan lainnya. Dalam
prakteknya, sering diartikan sama antara pemimpin dan kepemimpinan,
padahal pengertian tersebut berbeda. Pemimpin adalah orang yang
tugasnya memimpin, sedangkan kepemimpinan adalah bakat dan atau sifat
yang harus dimiliki seorang pemimpin. Kepemimpinan membutuhkan
penggunaan kemampuan secara aktif untuk mempengaruhi pihak lain dan
dalam wujudkan tujuan organisasi yang telah ditetapkan lebih dahulu.
Beberapa
teori telah dikemukakan para ahli manajemen mengenai timbulnya
seorang pemimpin. Teori yang satu berbeda dengan teori yang lainnya.
Ada tiga teori yang paling menonjol yaitu sebagai berikut :
Teori Genetis
Inti
dari teori ini tersimpul dalam mengadakan “leader are born and not
made”. Penganut teori ini mengatakan bahwa seorang pemimpin ia
telah dilahirkan dengan bakat pemimpin. Dalam keadaan bagaimana pun
seorang ditempatkan pada suatu waktu ia akan menjadi pemimpin karena
ia dilahirkan untuk itu. Artinya takdir telah menetapkan ia menjadi
pemimpin.
Teori Sosial
Jika
teori genetis mengatakan bahwa “leaders are born and not made”,
maka penganut social mengatakan sebaliknya yaitu “leaders are made
and not born”.Penganut teori ini berpendapat bahwa setiap orang
akan dapat menjadi pemimpin apabila diberi pendidikan dan kesempatan
untuk itu.
Teori Ekologis
Teori
ini merupakan penyempurnaan dari kedua teori genetis danteori sosial.
Penganut-penganut teori ini berpendapat bahwa seseorang hanya dapat
menjadi pemimpin yang baik apabila pada waktu lahirnya telah memiliki
bakat-bakat kepemimpinan. Teori ini menggabungkan segi-segi positif
dari kedateorigenetis dan teorisosial dan dapat dikatakan teori yang
paling baik dari teori-teori kepemimpinan. Namun demikian
penyelidikan yang jauh yang lebih mendalam masih diperlukan untuk
dapat mengatakan secara pasti apa faktor-faktor yang menyebabkan
seseorang timbul sebagai pemimpin yang baik.
Beberapa ahli berpendapat
tentang Pemimpin, beberapa diantaranya :
Menurut Drs. H. Malayu S.P.
Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya
mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya
dalam mencapai tujuan.
Menurut Robert Tanembaum,
Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang formal untuk
mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan yang
bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi
mencapai tujuan perusahaan.
Menurut Prof. Maccoby,
Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu menumbuhkan dan
mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya.
Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius, dalam
artian menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama
secara kumulatif, kendatipun ia sendiri mungkin menolak ketentuan
gaib dan ide ketuhanan yang berlainan.
Menurut Davis and Filley,
Pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi manajemen atau
seseorang yang melakukan suatu pekerjaan memimpin.
Menurut Lao Tzu, Pemimpin yang
baik adalah seorang yang membantu mengembangkan orang lain, sehingga
akhirnya mereka tidak lagi memerlukan pemimpinnya itu.
edangakan menurut Pancasila,
Pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang mendorong, menuntun,
dan membimbing asuhannya. Dengan kata lain, beberapa asas utama dari
kepemimpinan Pancasila adalah :
v
Ing Ngarsa Sung Tuladha :
Pemimpin harus mampu dengan sifat dan perbuatannya menjadikan dirinya
pola anutan dan ikutan bagi orang – orang yang dipimpinnya.
v
Ing Madya Mangun Karsa :
Pemimpin harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi
pada orang – orang yang dibimbingnya.
v
Tut Wuri Handayani :
Pemimpin harus mampu mendorong orang – orang yang diasuhnya berani
berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab.
Dalam
organisasi pemimpin dibagi dalam tiga tingkatan yang tergabung dalam
kelompok anggota-anggota manajemen. Ketiga tingkatan tersebut adalah
:
Manager puncak (Top Manager)
Manager menengah (Middle
Manager)
Manager bawahan (Lower
Manager/Supervisor)
Kepemimpinan
adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain
untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi
proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi
perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk
memperbaiki kelompok dan budayanya. Sedangkan kekuasaan adalah
kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan pap yang
diinginkan pihak lainnya.”The art of influencing and directing
meaninsuch away to abatain their willing obedience, confidence,
respect, and loyal cooperation in order to accomplish the mission”.
Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhidan menggerakkan orang –
orang sedemikian rupa untuk memperoleh kepatuhan, kepercayaan,
respek, dan kerjasama secara royal untuk menyelesaikan tugas –
Field Manual 22-100.
Kekuasaan
adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan
apa yang diinginkan pihak lainnya. Ketiga kata yaitu pemimpin,
kepemimpinan serta kekuasaan yang dijelaskan sebelumnya tersebut
memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena untuk menjadi
pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi
banyak faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa
kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang
digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat –
sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya sangat
berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akan
diterapkan.
Kekuasaan
adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan
apa yang diinginkan pihak lainnya. Ketiga kata yaitu pemimpin,
kepemimpinan serta kekuasaan yang dijelaskan sebelumnya tersebut
memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena untuk menjadi
pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi
banyak faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa
kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang
digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat,
sifat-sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya
sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akan
diterapkan.
II.2
UNSUR-UNSUR KEPEMIMPINAN
Fungsi
pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah merupakan
sesuatu fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan
organisasi yang bersangkutan. Pada dasarnya fungsi kepemimpinan
memiliki 2 aspek yaitu :
Fungsi administrasi, yakni
mengadakan formulasi kebijaksanakan administrasi dan menyediakan
fasilitasnya.
Fungsi sebagai Top Mnajemen,
yakni mengadakan planning, organizing, staffing, directing,
commanding, controling, dsb.
Seorang
pemimpin harus mengerti tentang teori kepemimpinan agar nantinya
mempunyai referensi dalam menjalankan sebuah organisasi. Beberapa
teori tentang kepemimpinan antara lain :
Syarat-syarat
pemimpin yang baik
Seorang
yang tergolong sebagai pemimpin adalah seorang yang pada waktu
lahirnya yang memang telah diberkahi dengan bakat-bakat kepemimpinan
dan karirnya mengembangkan bakat genetisnya melalui pendidikan
pengalaman kerja. Pengembangan kemampuan itu adalah suatu proses yang
berlangsung terus menerus dengan maksud agar yang bersangkutan
semakin memiliki lebih banyak ciri-ciri kepemimpinan.
Walaupun
belum ada kesatuan pendapat antara para ahli mengenai syarat-syarat
ideal yang harus dimiliki oleh seorang pmimpin, akan tetapi beberapa
diantaranya yang terpenting adalah sebagai berikut :
Pendidikan umum yang luas
Kemampuan berkembang secara
mental
Ingin tahu
Pemimpin yang baik adalah
pemimpin yang gereralist yang baik juga.
Kemampuan analistis
Memiliki daya ingat yang kuat
Mempunyai kapasitas integratif
Keterampilan mendidik
Keterampilan berkomunikasi
Pragmatismo
Mempunyai naluri untuk
prioritas
Personalitas dan objektivitas
Sederhana
Berani
Tegas
Dan sebagainya.
II.3
MASALAH KEPEMIMPINAN
Kehidupan
manusia tidak lepas dari masalah. Serangkaian masalah tidak lah boleh
di diamkan. Setiap masalah yang muncul haruslah diselesaikan. Dengan
memiliki jiwa kepemimpinan, seseorang akan mampu menaggulangi setiap
masalah yang muncul.
Gaya
kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin bersikap, berkomunikasi,
dan berinteraksi dengan orang lain dalam mempengaruhi orang untuk
melakukan sesuatu.Gaya tersebut bisa berbeda-beda atas dasar motivasi
, kuasa ataupun orientasi terhadap tugas atau orang tertentu.
Diantara beberapa gaya kepemimpinan, terdapat pemimpin yang positif
dan negatif, dimana perbedaan itu didasarkan pada cara dan upaya
mereka memotivasi karyawan. Apabila pendekatan dalam pemberian
motivasi ditekankan pada imbalan atau reward (baik ekonomis maupun
nonekonomis) berartitelah digunakan gaya kepemimpinan yang positif.
Sebaliknya jika pendekatannya menekankan pada hukuman atau
punishment, berarti dia menerapkan gaya kepemimpinan negatif.
Pendekatan kedua ini dapat menghasilakan prestasi yang diterima dalam
banyak situasi, tetapi menimbulkan kerugian manusiawi.
Selain
gaya kepemimpinan di atas masih terdapat gaya lainnya :
Otokratis
Kepemimpinan
seperti ini menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam mencapai
keputusan dan pengembangan strukturnya. Kekuasaan sangat dominan
digunakan. Memusatkan kekuasaan dan pengambilan keputusan bagi
dirinya sendiri, dan menata situasi kerja yang rumit bagi pegawai
sehingga mau melakukan apa saja yang diperintahkan. Kepemimpinan ini
pada umumnya negatif, yang berdasarkan atas ancaman dan hukuman.
Meskipun demikian, ada juga beberapa manfaatnya antaranya
memungkinkan pengambilan keputusan dengan cepat serta memungkinkan
pendayagunaan pegawai yang kurang kompeten.
Partisipasif
Lebih
banyak mendesentrelisasikan wewenang yang dimilikinya sehingga
keputusan yang diambil tidak bersifat sepihak.
Demokrasi
Ditandai
adanya suatu struktur yang pengembangannya menggunakan pendekatan
pengambilan keputusan yang kooperatif. Di bawah kepemimpinan pemimpin
yang demokrasis cenderung bermoral tinggi dapat bekerjasama,
mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri.
Kendali Bebas
Pemimpin
memberikan kekuasaan penuh terhadap bawahan, struktur organisasi
bersifat longgar dan pemimpin bersifat pasif. Yaitu Pemimpin
menghindari kuasa dan tanggung- jawab, kemudian menggantungkannya
kepada kelompok baik dalam menetapkan tujuan dan menanggulangi
masalahnya sendiri.
Dilihat
dari orientasi si pemimpin, terdapat dua gaya kepemimpinan yang
diterapkan, yaitu gaya konsideral dan struktur, atau dikenal juga
sebagai orientasi pegawai dan orientasi tugas. Beberapa hasil
penelitian para ahli menunjukkan bahwa prestasi dan kepuasan kerja
pegawai dapat ditingkatkan apabila konsiderasi merupakan gaya
kepemimpinan yang dominan. Sebaliknya, para pemimpin yang
berorientasi tugas yang terstruktur, percaya bahwa mereka memperoleh
hasil dengan tetap membuat orang-orang sibuk dan mendesak mereka
untuk berproduksi.Pemimpin yang positif, partisipatif dan
berorientasi konsiderasi,tidak selamanya merupakan pemimpinyan
terbaik.
BAB
III
PENUTUP
III.1
KESIMPULAN
Kepemimpinan
adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang, baik dalam mengerjakan
sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu. Seseorang dikatakan sebagai
pemimpin apabila dia mempunyai pengikut atau bawahan. Kata pemimpin,
kepemimpinan serta kekuasaan memiliki keterikatan yang tak dapat
dipisahkan. Karena untuk jadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka
satu sama lainnya, tetapi banyak faktor.
Pemimpin
yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung
pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu
kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat-sifatnya, atau
kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh
terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan. Semakin
tinggi kedudukan seorang pemimpin dalam organisasi maka semakin
dituntut daripadanya kemampuan berfikir secara konsepsional dan
makro. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia
akan semakin generalist, sedangkan semakin rendah kedudukan seseorang
dalam organisasi maka ia menjadi spesialist.
Pemimpin
bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan
sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang.
Kepemimpinan lahir dari proses internal (leadership from the inside
out).
III.2
SARAN
Sangat
diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa
kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak
untuk memimpin diri sendiri.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.google.com/kewirausahaan/
http://www.google.com/kepemimpinan/
Google
http://emperordeva.wordpress.com/about/makalah-tentang-kepemimpinan/
MAKALAH