Mata Pelajaran Sekolah Kamu

MAKALAH TANAH DITANAM LIDAH BUAYA



Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Tanah merupakan lapisan kulit bumi paling luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan buatan yang dalam proses terjadinya telah bercampur dengan macam-macam bahan organik. Terbentuknya tanah dipengaruhi oleh faktor bahan induk, iklim, organisme, bentuk wilayah, dan waktu, namun dalam makalah ini akan difokuskan kepada Pengaruh Tanah Dalam Pembudidayaan Lidah Buaya di SMAN ...………….
Tanah humus adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari lapukan daun dan batang pohon di hutan hujan tropis yang lebat. Humus dikenal sebagai sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang mengalami perombakan oleh organism dalam tanah, berada dalam keadaan stabil, berwarna coklat kehitaman. Secara kimia, humus didefinisikan sebagai suatu kompleks organik makromole kular yang mengandung banyak kandungan seperti fenol, asam kalboksilat, dan alfatik hidroksida.
Tanah liat/lempung adalah partikel mineral berkerangka dasar sinkalat yang berdiameter kurang dari 4 mikrometer. Lempung mengandung leburan silica atau alumunium yang halus. Unsur-unsur ini silikon, oksigen, dan alumunium adalah unsur yang paling banyak menyusun kerak bumi. Lempeng terbentuk dari proses pelapukan batuan silika oleh asam karbonat dan sebagian dihasilkan dari aktivitas panas bumi.
Tanah kering adalah tanah yang tidak mengandung humus dan tanah ini tidak banyak mengandung air.
1.2 Masalah Penelitian
1. Apakah tanah berpengaruh pada tanaman lidah buaya?
2. Bagaimana pengaruh tanah terhadap lidah buaya?
3. Apakah ada hubungan antara tanah dengan lidah buaya?


1.3 Tujuan Penelitian
Mengetahui tanah yang sesuai untuk di Tanami lidah buaya.


1.4 Manfaat Penelitian
1. Untuk perkembangan lidah buaya.
2. Untuk masyarakat dan berguna untk bidang kesehatan.


1.5 Metode Penelitian
Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif karena data yang diungkapkan benar-benar terjadi pada saat penelitian ini dilakukan dan untuk mendeskripsikan objek sesuai dengan apa adanya dan sebagai langkah awal digunakan teknik tes yang kemudian diikuti teknik nontes yang berupa observasi dan wawancara. Disamping itu, saya selaku peneliti mengadakan temu wicara dengan pembimbing yang memberikan penjelasan mengenai pengaruh tanah yang sesuai ditanami lidah buaya. Hal itu dilakukan untuk memperoleh penjelasan mengenai keadaan tanah.


1.6 Populasi dan Sampel Penelitian
Sampel yang digunakan adalah tanah yang akan ditanami lidah buaya, ada 3 jenis tanah yang sangat sesuai dalam penanaman lidah buaya, antara lain Tanah humus adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari lapukan daun dan batang pohon di hutan hujan tropis yang lebat. Humus dikenal sebagai sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang mengalami perombakan oleh organism dalam tanah, berada dalam keadaan stabil, berwarna coklat kehitaman. Secara kimia, humus didefinisikan sebagai suatu kompleks organik makromole kular yang mengandung banyak kandungan seperti fenol, asam kalboksilat, dan alfatik hidroksida.
Tanah liat/lempung adalah partikel mineral berkerangka dasar sinkalat yang berdiameter kurang dari 4 mikrometer. Lempung mengandung leburan silica atau alumunium yang halus. Unsur-unsur ini silikon, oksigen, dan alumunium adalah unsur yang paling banyak menyusun kerak bumi. Lempeng terbentuk dari proses pelapukan batuan silika oleh asam karbonat dan sebagian dihasilkan dari aktivitas panas bumi.
Tanah kering adalah tanah yang tidak mengandung humus dan tanah ini tidak banyak mengandung air.


Bab II


Landasan Teori
Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dikemukakan diatas bahwa tujuan penelitian ialah untuk Mengetahui tanah yang sesuai untuk di Tanami lidah buaya.
Sebagaimana kita ketahui, landasan teori tentang Pengaruh Tanah Dalam Pembudidayaan Lidah Buaya. Sehubungan dengan itu, landasan teori yang diterapkan dalam penelitian structural tanah yang sesuai adalah Tanah humus adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari lapukan daun dan batang pohon di hutan hujan tropis yang lebat. Humus dikenal sebagai sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang mengalami perombakan oleh organism dalam tanah, berada dalam keadaan stabil, berwarna coklat kehitaman. Secara kimia, humus didefinisikan sebagai suatu kompleks organik makromole kular yang mengandung banyak kandungan seperti fenol, asam kalboksilat, dan alfatik hidroksida. Tanah liat/lempung adalah partikel mineral berkerangka dasar sinkalat yang berdiameter kurang dari 4 mikrometer. Lempung mengandung leburan silica atau alumunium yang halus. Unsur-unsur ini silikon, oksigen, dan alumunium adalah unsur yang paling banyak menyusun kerak bumi. Lempeng terbentuk dari proses pelapukan batuan silika oleh asam karbonat dan sebagian dihasilkan dari aktivitas panas bumi. Tanah kering adalah tanah yang tidak mengandung humus dan tanah ini tidak banyak mengandung air.



Bab III


Analaisis dan Pembahasan
A. Pengkajian
Pengkajian adalah dasar dalam pembuatan karya ilmiah ini. pengumpulan data yang akurat dan sistimatis dalam merencanakan karya ilmiah ini. Pada saat melakukan pengkajian, kami mendapatkan data dari internet melalui observasi.
B. Perencanaan
  • Didalam membuat rencana penulisan melibatkan sejumlah orang dan beberapa media elektronik , hal ini perlu ada kerja sama sehingga dapat memperoleh hasil yang baik. Perencanaan meliputi perumusan tujuan yang ada pada rumusan masalah seperti bagaimana cara mengolahnya dan apa kegunaanya. perencanaan yang perlu dilakukan antara lain :
  • menentukan tempat pengambilan bahan
  • mempersiapkan alat dan bahan
  • menentukan tempat pengolahannya
  • menentukan waktu pembuatan
  • mengumpulkan semua materi penelitian (sampel) yang ditemukan
  • Proses pengolahan atau pembuatan
  1. Pembukaan lahan
  2. Pembersihan lahan
  3. Pembuatan parit keliling
  4. Pencangkulan untuk penyiapan bidang tanam
  5. Penanam bibit
  6. Pemeliharaan tanaman
  7. Panen
  8. Pascapanen
  9. Peremajaan tanaman

  • Hasil pengolahan
  1. Evaluasi
  • Evaluasi diharapkan bertujuan untuk apakah hasil diberikan tercapai atau tidak, berdasarkan media elektronik ( www.google.com dan www.wikipedia.com ) dan berdasarkan evaluasi ditemukan bahwa pemanfaatan dan pembudidayaan Aleo Vera sudah banyak ditemukan ini dikarenakan khasiat dari Aleo Vera ini.Adapun cara kerjanya:
  • Pembiakan dapat dilakukan melalui anakan (umum dilakukan), benih, maupun setek batang. Sekarang sudah tersedia bibit hasil kultur jaringanTanah berdrainase baik, subur dengan bahan organic tinggi
  • Pengairancukup
  • Pembibitan:
  • Anakan yang telah cukup besar, berusia sekitar 1 - 2 bulan, dipisahkan dari tanaman induk (ditangkarkan). Anakan akan muncul dari tanaman induk pada usia 5 - 6 bulan. Penjarangan anakan ini sangat penting dilakukan agar tanaman lidah buaya dapat tumbuh besar.
  • Pembibitan dari anakan dapat dilakukan di bedengan atau di polibag. Pembibitan di bedengan dapat dilakukan dengan membuat bedengan berukuran 1 - 1.5 m x 10 m atau menurut kebutuhan dengan jarak tanam 10 cm x 10 cm. Bedengan harus benar-benar remah agar pertumbuhan akar bibit tidak terganggu. Bibit yang terganggu perkembangan akarnya akibat tanah yang keras tidak akan tumbuh berkembang. Sebelum ditanami bibit, bedengan ditaburi pupuk kandang sebanyak 20 – 40 kg (1 - 2 karung) per bedeng dan diaduk secara merata. Penaburan kapur pertanian dianjurkan untuk mengurangi serangan cendawan. Penambahan urea sebanyak 7,5 kg per bedeng bisa dilakukan untuk merangsang pertumbuhan bibit.
  • Sedangkan pembibitan di polibag, bisa dilakukan dengan media tanah dicampur pupuk kandang 1 : 1 atau 1 : 2 dan ditambahkan NPK 5 gram per polibag tiap dua minggu. Setelah itu polibag ditaruh di tempat yang cukup teduh namun masih terkena sinar matahari.
  • Saat awal pembibitan merupakan tahap dimana kebutuhan air harus diperhatikan. Bibit mungkin akan berwarna kemerah - merahan karena belum beradaptasi dengan lingkungan. Dengan pengairan yang cukup, seminggu setelah pembibitan, bibit akan menunjukkan pertumbuhan normal / pulih dari stres lingkungan akibat pemisahan dari induk. Pengairan yang berlebihan harus dicegah karena bibit mudah busuk akibat serangan cendawan pada keadaan lembab. Bibit yang terserang cendawan sebaiknya dibuang agar tidak menular dan tanah disekelilingnya dibuang.
    Penanaman di Lahan:
  • Bibit sudah siap ditanaman di lapangan setelah berumur sekitar satu bulan (satu bulan setelah bumbungan / penangkaran). Bibit ditanam pada lubang tanam yang telah diberi pupuk kandang sekitar 1,5 kg per lubang tanam atau sekitar 20 sampai 30 ton per hektar. Jarak tanam yang dipakai 80 cm x 80 cm atau 80 cm x 70 cm secara zig-zag. Pupuk dasar yang digunakan adalah 10 g urea, 8 g SP-36 dan 9 g KCl per lubang tanaman. Pemberian pupuk susulan dilakukan tiap 3 bulan sebanyak 10 g urea dan 9 g KCl.
    Pemeliharaan:
  • Penyulaman di lahan dilakukan setelah tanaman berumur 1 - 2 MST (minggu setelah tanam), yakni dengan cara mengganti tanaman yang mati atau kurang baik pertumbuhannya dengan tanaman baru. Penyiangan (pembersihan gulma) dilakukan sesuai kebutuhan, yaitu ketika pertumbuhan gulma mulai banyak dan mengganggu tanaman. Penyiangan pada tanaman lidah buaya sangat penting dilakukan karena peertumbuhan gulma yang cenderung pesat dan menganggu tanaman.
  • Daun - daun bagian bawah yang telah berwarna kekuningan dan daun yang terserang penyakit perlu dibuang. Daun dijaga agar tidak sampai tertimbun tanah yang akan menyebabkan busuk akibat serangan cendawan.
  • Pengairan perlu dilakukan ketika lahan terlihat kering (lama tidak turun hujan). Pengairan yang telat akan menyebabkan tanaman layu dan daun berubah warna kuning kemerahan yang memerlukan waktu agar pulih kembali.



Bab IV
Simpulan
Tanah merupakan lapisan kulit bumi paling luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan buatan yang dalam proses terjadinya telah bercampur dengan macam-macam bahan organik. Terbentuknya tanah dipengaruhi oleh faktor bahan induk, iklim, organisme, bentuk wilayah, dan waktu. Tanah yang sesuai ditanami lidah buaya adalah tanah tanah kering, tanah liat, dan tanah mengandung humus.




Rekomendasi
Sehubungan dengan ditemukannya beberapa kendala dalam pengaruh tanah. Untuk itu ada beberapa rekomendasi yang mungkin dapat dijadikan masukan untuk memecahkan masalah tersebut.
Oleh karena itu, melalui makalah ini, kami sangat mengharapkan masukan dan kritik agar proses bisa diharapkan dengan sesuai tujuan.
Akhirnya, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, karena sajian hasil penelitin ini masih sederhana dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, perlu dilanjutkan agar harapan yang diinginkan dapat tercapai.


Daftar Pustaka
Squidoo healthy living #8,728 overall I donates to African way fondution.
Pengetahuan tentang budi daya tanaman lidah buaya ini dapat dari internet tanggal 18 mei 2005.
Wikipedia ensiklopedia bebas.
Plants aipping informations formall overmedia in Indonesia.
http:/sutiyononasional.blogspot.com/2012/03.
Sulaiman, Herlina, Dra. 2010/2011. Penuntun Penyusupan Karya Tulis Ilmiah Remaja.Makassar